Menjadi Remaja Islam Taat seperti Pemuda Al Kahfi

IPM SMP Muhammadiyah 11 Surabaya kembali mengadakan Pengajian Keliling. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Al Azhar, Dupak Bandarejo. Mubalig pada agenda tersebut adalah Ustadz Carlos Abu Hamzah MPdI. Tema yang disampaikan “Remaja Islam Masa Kini”.

Pada awal kajian, Ustadz Carlos menyampaikan surah Ar-rum ayat ke-54 beserta terjemahannya. Dalam ayat itu disebutkan bahwa manusia mengalami tiga masa selama hidup, yakni masa lemah, masa kuat, dan masa lemah serta beruban.

Masa lemah yang pertama adalah ketika seseorang masih bayi sampai anak-anak. Masa lemah yang kedua adalah ketika seseorang sudah tua. Di antara dua masa lemah itu, ada masa kuat yakni masa remaja.

“Masa muda waktunya untuk belajar banyak hal. Rugi kalau hanya dimanfaatkan untuk main game saja,” tegasnya.

Selanjutnya, Ustadz Carlos menyampaikan hadis riwayat At Tirmidzi tentang pentingnya memanfaatkan umur. “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya ke mana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya,” paparnya.

Setelah itu, dikisahkan keberanian Nabi Ibrahim dalam memberantas kemusyrikan. Kisah tersebut terdapat dalam surah Al-anbiya ayat 52-69. “Tiga hal yang dapat kita jadikan contoh dari kisah tersebut adalah remaja harus cerdas, berani, dan tawakal,” ujarnya.

Berbicara tentang pemuda tentu tak lepas dari kisah pemuda Al Kahfi. Para pemuda tersebut menghindari kezaliman penguasa demi mempertahankan aqidah dan keleluasaan beribadah kepada Allah Swt dengan cara bersembunyi di gua.

Ustadz Carlos lantas menjelaskan penyebab kenakalan remaja yang terjadi saat ini. Di antaranya banyak yang tidak salat, pacaran, dan fenomena mengidolakan artis secara berlebihan. Game, pornografi, dan tradisi yang buruk pun turut menjadi penyebabnya.

Jelang akhir kajian, Ustadz Carlos berpesan kepada para siswa untuk menjadi generasi penerus. “Perkataan yang baik adalah dakwah. Dengan dakwah maka akan mendapat pahala yang berlipat serta didoakan penghuni langit dan bumi,” imbuhnya. (Fikri/AS)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
× Info PPDB