smpmuh11sby – Penyalahgunaan narkoba merupakan hal yang sangat berbahaya bagi semua orang. Oleh karena itu, para murid baru SMP Muhammadiyah 11 Surabaya diberikan sosialisasi bahaya narkoba. Pemateri pada kegiatan itu adalah Singgih Widi Partomo dari BNN Surabaya.
Acara yang dilaksanakan pada Jumat (18/7/25) ini berlangsung di halaman sekolah. Singgih mengawali penjelasannya dengan memaparkan data realitas penggunaan narkoba di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2024, di Jawa Timur tercatat ada 25 kawasan bahaya dan 944 kawasan waspada. Kawasan bahaya mengacu pada adanya pengguna, bandar, dan kurir di daerah tersebut.
Orang memakai narkoba tidak langsung ketergantungan. Namun, lambat laun akan menjadi teratur pemakaian. “Biasanya remaja menggunakan narkoba karena coba-coba atau diajak teman,” imbuhnya.
Ciri-ciri pengguna narkoba di antaranya adalah antisosial, emosional, dan sering mengantuk. Ciri lainnya adalah penampilan tidak bersih, terlihat bekas suntik atau sayatan, dan jalan sempoyongan.
Murid baru Muhammadiyah Eleven (Muven) juga diminta lapor ke guru BK bila ada teman yang seperti itu. “Tugas pelajar itu belajar. Kalau ditawari makanan atau minuman yang tidak jelas, kalian jangan mau,” tegasnya.

Ada tiga pintu masuk penyalahgunaan narkoba. Pertama, penggunaan zat adiktif secara berlebihan. Kedua, menggunakan internet secara berlebihan. Ketiga, sering kumpul-kumpul (nongkrong). “Kalau ada masalah sehingga stres atau sedih, segera lapor guru atau cerita ke orang tua. Jangan menggunakan narkoba sebagai pelarian,” tambahnya.
Dampak narkoba adalah kerusakan organ dalam, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan, menyebabkan gangguan mental, serta berakibat fatal hingga meninggal.
“Tiga cara menghindari narkoba adalah menolak ajakan negatif, menjaga lingkungan dan pergaulan, serta menjaga pola hidup sehat,” pungkasnya. (Fikri)